Karena JFC Jember Kini Resmi Jadi Kota Karnaval Indonesia
Di Ujung Runway, Air mata Dynand
Fariz Tumpah.
Tak
mudah mempertahankan eksistensi sesuatu selama belasan tahun. Namun Dynand
fariz mematahkan mitos tersebut, dan menunjukan pembuktiannya selama 16 tahun
berturut – turut sukses menggelar Jember Fhasion carnaval. Berkat kerja kerasnya, Jember kini
resmi dijadikan kota karnaval Indonesia lewat SK Mentri Pariwisata. JFC
dianggap mampu mengangkat dan menginspirasi banyak karnaval di tanah air.
LINTANG
ANIS BENA K, Jember
TIDAK seperti sore – sore sebelumnya,
mendadak langit begitu kelabu hari itu. Hembusan angin juga semakin kencang
seiring bau basah yang mulai tercium. Spekulasi sebagian besar manusia pun
menjadi kenyataan : hujan turun secara mendadak, dan sangat deras.
Padahal,
sore itu merupakan hari pertama penyelenggaraan Jember Fhasion Carnaval(JFC)
16. Masih babak awal dari empat hari yang panjang bagi seluruh talent. Penampil pada hari pertama pun
adalah anak – anak yang relatif berusia pelajar TK dan SD.
Tak
ayal, ratusan anak – anak balita harus meelakan kostumnya basah kuyup. Para Leader pun langsung sibuk mempercepat
jalannya acr, supaya anak – anak tidak kehujanan terlalu lama.
Termasuk
guards yang juga mempercepat durasi, sembari memberikan
semangatb tiada henti kepada peserta.
Di
atas panggung utama, berdiri satu sosok yang merupakan pria paling penting
dalam sejarah JFC. Dynand Fariz, dibawah derasnya hujan, ikut menyusuri runway sepanjang jalan sudarman. Pria berusia 54
tahun ini bahkan menirukan gerakan penari kecak cilik yang juga beraksi di
tengah hujan. Namun ketika berada di ujung runway,
ekspresinya berubah.
Walau
tertutup hujan, namun air mata itu tak pelak mengalir di wajahnya. Bahkan
dirinya membungkuk di hadapan seluruh penonton, awak media, dan fotografer.
Tidak ada yang tahu, apa makna dari air mata tersebut. Namun yang jelas, air
mata ini seakan menjadi saksi perjuangan
Dynand Fariz yang jatuh bangun mempertahankan eksistensi JFC hingga meraih
prestasi di kancah nasional maupun internasional.
Perjuangan
ini kini terbayar, setelah Kementrian Pariwisata RI memberikan title baru bagi
Jember: Kota Karnaval Indonesia. Sebelumnya, Jember memang dikenal sebagai kota
karnafal sejak digelarnya perhelatan JFC pada 2001 silam. Ribuan kostum dengan
standar fhasion internasional dikenalkan dari tangan – tangan kreatif
masyarakat local Jember setiap tahnnya.
Semenjak perhelatan tersebut, JFC terus mengembangkan
sayapnya. Puncaknya dalah ketika kostum bertema Borobudur yang dikenakan Puteri
Indonesia 2014, Elvira Devinamira, dinobatkan menjadi Best National Costume
dalam ajang kontes kecantikan Miss Universe 2014.
Kemudian
diikuti oleh prestasi –prestasi lainnya seperti Best National Costume Miss
International 2014 di Tokyo, Jepang; Best National Costume Miss Supranational
2014 di Warsawa, Polandia; Best National Costume Miss Universe 2014 di Florida,
USA; Best National Miss Supranational 2015 di Warsawa, Polandia; Best National
Costume Miss Grand International 2016 di Las Vegas Amerika Serikat; serta Best
Natioal Costume Miss Tourism International 2016 di Malaysia.
Tak
berhenti sampai disana, JFC juga terus mengembangkan kreativitasnya dalam
perhelatan karnaval fhasion tahunan di kota asal Dynand Fariz. Salah satunya
adalah inisiasi perhelatan family
carnival, konsep karnaval yang diikuti oleh seluruh anggota keluarga,
bahkan termasuk peserta yang masih bayi. Gelaran ini masih terselenggara hingga
tahun ini.
Sementara
inovasi lainnya adalah region carnival, di mana JFC mengajak kabupaten tetangga
seperti Bondowoso dan Situbondo untuk ikut serta memperkenalkan kearifan lokal
daerah mereka dalam even Wonderful Artchipelago Carnoval Indonesia(WACI).
Hadirnya WACI yang memberikan warna baru membuat Jember Fhasion Carnaval
menjadi salah satu even yang diperhitungkan dikancah mancanegara. Sebab, JFC
mentransformasikan seluruh kegiatan dan peristiwa budaya.
Kini,
gelaran JFC telah memasuki tahun ke-16 dalam penyelenggaraannya. Menurut Dynand
Fariz, rahasia sukses di balik helatan JFC adalah tetap menjaga konsistensi,
kreativitas, dan kebersamaan. “Saya sekarang ingin menjadikan Jember sebagai
asetnya Indonesia. Saya ingin Jember menjadi kebanggaan Indonesia. Indonesia
layak memimpin karnaval dunia, Indonesia layak bersaing dengan Negara karnaval
di dunia,” tegasnya. (ras)
Sumber : JP – RJ –Minggu 13 Agustus 2017
Di tulis
kembali oleh :Fauzi
Komentar
Posting Komentar