Hidup Sehat Di Hari Tua Ala Komunitas lansia Jember
Umur 70 ke
Atas Masih Kuat Senam Tiga Kali Seminggu
Jaga kesehatan di usia renta perlu kesabaran dan
keuletan. Sebab, tubuh mulai lemah dan rentan terkena penyakit. Bukan hanya
sakit jasmani, tetapi juga rohani. Untuk itulah Komunitas Lansia Jember
berjuang agar lansia terjaga.
BAGUS SUPRIADI, Jember
SETIAP hari
Minggu, para lansia begitu semangat untuk melakukan senam pagi. Bahkan, ada
yang melakukan senam selama tiga kali dalam seminggu. Padahal, umur mereka
sudah cukup tua, yakni di atas 70 tahun.
“Setiap Rabu, Jumat, dan Minggu kami selalu senam
bersama Komunitas Lansia,” kata Gumulyo, pria berumur 73 tahun asal kecamatan
Rambipuji ini. Dia tak sendiri, namun bersama pensiunan lain yang tergabung
dalam komunitas. Mereka aktif dalam berbagai kegiatan lansia.
Gumulyo bias hidup sehat di hari tua, berkat gerakan
lansa sehat oleh komunitas. Terutamanya untuk menyegarkan pikirannya dalam
berbagai kegiatan. “Bukan hanya fisik, pikiran juga fresh karena bias saling berbagi,” tutur pria kelahiran 14 Mei 1944
tersebut.
Komunitas Lansia merupakan gerakan mewujudkan para
pensiunan agar hidup sehat. Sebab, ketika sudah samapi pada masa purnabakti,
merka seperti menghadapi dunia baru. Umumnya jauh dari teman dan tak ada
kegiatan seperti hari-hari biasanya.
Saat itulah, mereka mudah sakit bila hanya berdiam
diri tanpa ada kegiatan sosial. Komunitas sehat lansia hadir bagi para
pensiunan di Jember. Mereka masuk dalam organisasi Karang Werda Jember yang
berjumlah 241 cabang di tingkat desa di 26 kecamatan.
“Kami mendorong agar setiap desa punya Karang Werda
dan kesehatan lansia terjaga,” kata imam Soebagio, aktivis Komunitas Shat
lansia. Menurut Dia, jumlah lansia di Jember11 Persen dari jumlah penduduk.
Jika penduduknya 2,9 juta, maka lansia berjumlah 258.351.
Jumlah tersebut sangat banyak, namun tak semuanya
aktif dalam kegiatan yang diadakan oleh organisasi lansia. Sedikitnya, hanya
terdapat 6.310 yang aktif dalam kegiatan sosial. “Di Unej para pensiunan yang
selalu senam lansia setiap Jumat sekitar 700 orang,” ucapnya.
Kesehatan lansia, kata dia, harus diupayakan melalui
gerakan bersam. Terutama pemerintah daerah, salah satunya adalah Perbup No 47
Tahun 2006 yang berisi agar desa mendirikan karang Werda. “Ada juga Perbup No 5
Tahun 2006 agar dia menyisihkan dana Rp 6 juta untuk pemberdayaan lansia,”
jelasnya.
Pensiunan universitas Jember tersebut mengaku umur
para lansia yang tergabung dalam komunitas cukup beragam. Mulai dari 60 hingga
90 tahun. “Ada yang sudah berumur 82 tahun, masih tetap aktif senam,” jelasnya.
Bahkan, merka kuat latihan hingga tiga jam lamanya,
tergantung kemampuan. Senam yang dilakukan juga beragam, mulai dari senam
diabet seri dua, untuk mencegah penyakit diabetes, senam penyakit jantung,
senam bugar lansia Indonesia, dan lainnya. “Itu senam kesehatan, ada juga senam
hiburan, seperti senam tera, senam poco-poco plus,” aku pria 73 tahun tersebut.
Tak hanya senam untuk mewujudkan lansia sehat,
komunitas tersebut juga sering mengadakan kegiatan yang mempertemukan lansia.
Sehingga bias saling berbagi pengalaman untuk menyegarkan pikiran. “Kalau nggak
punya aktivitas, rentan stress,”
imbuhnya.
Komunitas itu menyelenggarakan pengajian, penyuluhan
kesehatan, kegiatan wiraswasta dan lainnya. Tak jarang, juga mengumpulkan semua
komunitas yang tersebar di berbagai dea, seperti peringatan hari lanjut usia
yang dirayakan setiap 29 Mei.
Pria kelahiran12 Februari 1945 tersebt mengaku hidup
sehat di hari tua membutuhkan perjuangan. Mulai dari olahraga teratur dan
terukur, yakni disesuaikan dengan kemampuannya dan dilakukan secara disiplin.
“Pola makan juga harus di jaga agar tidak rentan sakit,” tuturnya.
Komunitas tersebut memiliki slogan lansia sehat,
lansia bugar, lansia berkualitas dan lansia hebat. Meskipun sudah tua, namun
tetap produktif dan tidak merepotkan yang muda. “Ternyata lansia yang tidak ada
aktivitas kesehatannya tidak lebih baik,” akunya.
Untuk itu, bagio mengajak masyarakat lansia bergabung
dengan komunitas tersebut agar bias menjalani hidup sehat. Sebab, lansia juga
harus produktif dan berkarya. Mulai dari lansia potensial yang mandiri maupun
lansia yang tidak potensial, yakni masih bergantung pada orang lain.
Mewujudkan lansia sehat perlu melibatkan berbagai
kalangan. Pemerintah, pengusaha, akademisi dan lainnya. Sebab, kegiatan lansia
sehat bukan hanya di bidang olahraga, tetapi juga perlu pemberdayaan.
(c1/hdi)
Sumber : JP-RJ-Rabu 30 Agustus 2017
Diketik ulang oleh : (AF)
Komentar
Posting Komentar